Advertisement
Nasional

Panglima Panji Yosua Bekali Retel GMIM Mitra

MITRA – Remaja adalah proses peralihan dari anak-anak ke pemuda dan sudah tentu akan mengalami berbagai perubahan mental, spiritual, intelektual dan psikologis.
Seperti berlian yang mengkilap sempurna dihasilkan dari pengasahan yang rumit dan lama, demikian juga remaja teladan akan dihasilkan dengan proses yang keras nakun serius.
Demikian pemaparan Panglima Panji Yosua P/KB Sinode GMIM James Sumendap, SH, MH saat memberikan materi kepada 40 finalis putra dan putri remaja teladan (retel) Mitra yang tengah di karantina di Sarabey, lokasi pinggir pantai di kawasan pasir putih Bentenan, Jumat (21/4/2023).
Menurut James, remaja teladan harus mengikuti semua proses karantina agar memahami benar apa dan bagaimana remaja Kristus yang teruji mentalnya.
” Lebih dari pada itu menjadi remaja yang berakar bertumbuh dan berbuah bagi Kristus,” kata James yang adalah Bupati Mitra 2 periode.
Dengan gaya khasnya yang santai, ia mengingatkan peran remaja ke depan, semisal jika pun kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin pada bidang lain selain pelayanan.
” Jadilah pemimpin yang menginspirasi namun bertanggungjawab,” kata dia.
Artinya, lanjut James, pemimpin yang membuktikan dengan tindakan jujur, tidak korupsi, mengsejahterakan anggota yang dipimpin dan menjalankan visi dan misi dengan benar dan sukses.
Bertindak sebagai moderator Pnt Meksi Sahensolar yang juga mantan Sekretaris Remaja Sinode GMIM.
Pengalaman empiris dari James Sumendap adalah proses panjang yang menjadikannya sebagai seorang pemimpin yang menginsirasi masyarakat Minahasa Tenggara.
” Kita bersyukur pak bupati sangat mendukung pelaksanaan kegiatan kerohanian dalam tingkatan apa saja di Mitra ini. Ini contoh pemimpin yang bertanggungjawab,” kata Meksi.
Sebelum materi dari James, salah satu mantan sekretaris remaja GMIM Pnt Dr Ir Diane D Pioh, MSi, membawakan materi terkait visi dan misi GMIM serta militansinya.
” Militansi seorang remaja diwujudkan lewat semangat untuk selalu bangkit Bersaksi, Bersekutu dan Melayani,” katanya.
Namun, militansi remaja hendaknya didasari pada firman Tuhan sehingga yang dinampakkan adalah militansi dengan menjunjung etik moral Kristiani.
Sementara terkait GMIM sebagai gereja yg Kudus, Am dan Rasuli” pada intinya memberikan pemahaman khususnya agar remaja berpola pada karakter Kristus dgn tetap menjaga Identitas jati diri sebagai generasi gereja.
” Juga, remaja gereja harus menampilkan gaya hidup dengan hati yang religius atau hati beriman,” kata staf pengajar di Faperta Unsrat Manado itu. (rma)

Bagaimana Pendapatmu?

Back to top button