Advertisement
Nasional

Kabasaran Indonesia dan Manguni Indonesia : Jangan Ganggu Minahasa

Pihak Polda bersama Ketua AKSI dan Manguni Indonesia

MANADO – Pihak ormas Aliansi Kabasaran Seluruh Indonesia (AKSI) dan Manguni Indonesia (MI) mengecam keras oknum yang memprovokasi masyarakat adat Minahasa lewat postingan di media sosial.
Mereka pun mendesak pihak berwenang untuk menindak oknum yang bisa memicu keresahan di Sulut itu.
“Harus diproses secara hukum dengan perundang-undangan yang berlaku,” kata Stephen Kabasaran Liow, Ketua AKSI Sulut, tegas.
” Memang kami yakin kepolisian akan menangani hal ini. Namun kami minta dengan sangat agar pihak berwenang segera menangkap, proses dan penjarakan oknum seperti itu sebab bisa memprovokasi masyarakat. Sesegera mungkin !,” lanjut Stephen.
Karenanya, Jumat (26/5/2023) mereka melaporkan secara resmi hal tersebut di Direskrimsus Polda Sulut. Pihak Polda pun menyatakan segera menindaklanjutinya.
Oknum tersebut diklaim atas nama Ibrahim Idrus. Namun meski yang bersangkutan menyebut bahwa akun ‘Kase Slow’ nya telah dibajak orang tapi tetap harus ditindak.
Lebih lanjut Stephen menuturkan sebagai masyarakat mestinya toleransi antar warga harus dijaga. Sebab, persatuan dan kesatuan harus diutamakan.
” Minahasa jangan diganggu dengan cara-cara seperti ini,” kata pria asal Kawangkoan yang akrab disapa Babe ini. Apalagi telah 2 kali Minahasa dilukai setelah sebelumnya oknum lain berinisial “B” melakukan hal sama.
“Kami hanya ingin suasana kondusif dan tidak ingin membuat suasana tidak nyaman,” kata dia.
AKSI dan Manguni Indonesia (MI) menegaskan mereka dan tentunya masyarakat adat Minahasa tidak menerima ungkapan melecehkan dengan meninggalnya salah satu tokoh Kabasaran di Tomohon Albert Poluan seperti di postingan juga secara umum masyarakat adat Minahasa dianggap menyembah burung tertentu.
” Sangat, sangat merendahkan harkat dan martabat masyarakat Minahasa dengan ungkapan-ungkapan tidak semestinya pada sesepuh Kabasaran yang sudah menin ggal dan Minahasa umumnya ,” kata Stephen didampingi Ketua Manguni Indonesia (MI) Sulut John Hes Sumual.
Sementara John Hes Sumual meminta agar cara-cara seperti itu jangan diulangi lagi.
” Kebiasaan di luar jangan bawah di Sulut apalagi menyinggung Minahasa. Sudah dua kali masyarakat Minahasa alami hal begini. Kita sudah diajarkan untuk saling menghargai oleh para sesepuh bahwa ‘torang samua basudara’,” kata mantan vokalis band Fakultas Hukum Unsrat Justisia ini. (ram)

Bagaimana Pendapatmu?

Back to top button