Advertisement
Sulut

Daur Ulang Barang Bekas, Pintar Tulis Puisi

MANADO-Selain fokus belajar dan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler (eskul) di sekolah, sejumlah siswa di Sulawesi Utara (Sulut) dikenal kreatif saat berada di rumah. Tak hanya menghabiskan waktu begitu saja, namun mereka memanfaatkannya dengan melakukan hal-hal positif. Ramon Islamy Fitrah Hartawan Sugeha misalnya, mendaur ulang barang-barang bekas seperti botol air mineral, kardus, dan kertas. Siswa kelas 11 atau kelas 2 SMA Negeri 1 Manado, mendaur ulang barang-barang bekas tersebut menjadi tempat ballpoint/pulpen dan pensil, vas bunga, mainan anak berupa robot-robotan dan senjata. Sang ibu, Mona Sugeha SH yang juga wakil II Noni Sulut 1994, sangat mendukung putra tercinta dalam mengembangkan kreativitas. “Ramon tertarik membuat karya mendaur ulang  bahan-bahan bekas menjadi souvernir. Selain merupakan hobi, mungkin suatu saat bisa menjadi bisnis sampingan. Sehingga, melatih Ramon untuk bisa mendapat penghasilan tambahannya dan jajan selain sekolah. Sehingga, selagi muda Ramon sudah bisa dilatih untuk menghargai uang,” kata Mona kepada radarmanadoonline.com, Sabtu (17/6). Mona menuturkan, siswa tampan kelahiran Manado, 18 November 2006 itu,  juga pintar menulis dan membaca puisi dengan berbagai judul. Dikatakan Mona, kegiatan extra kurikuler yang diikuti Ramon yaitu Pramuka. Di kegiatan Pramuka itu Ramon dilantik sebagai Bantara atau  Bantuan Tenaga Rakyat. Dan rencananya,  SMA Negeri 1 Manado akan melaksanakan perkemahan dalam waktu dekat untuk menerima tamu Ambalan atau siswa-siswa baru yang siap menjadi anggota Pramuka. Dan Ramon dipilih menjadi salah satu panitia dalam kegiatan tersebut. Ramon juga sangat tertarik di bidang IT (Information Technology)  dan mengambil salah satu jurusan mata pelajaran IT di kelas 11 nanti. Disentil soal modeling, menurut Mona yang juga finalis Puteri Indonesia 1994, Ramon tidak menunjukkan bakat khusus. “Tapi saya sebagai orang tuanya akan mencoba mengarahkannya untuk mengikuti kegiatan untuk pengembangan generasi muda seperti iven-iven daerah berupa pemilihan Nyong-Noni Sulut dan lainnya yang juga saya sebagai orang tuanya pernah menjadi wakil 2 Noni Sulut di tahun 1994 mewakili kabupaten Bolmong Raya. Tapi, itu pun kalau Ramon tertarik untuk ikut sebagai peserta di PNNS. Kalau ternyata tidak tertarik, saya tidak bisa memaksa juga, tergantung minat dan bakat anak masing-masing,” ujar Mona. Di sela wawancara, Mona menyampaikam pesannya kepada Ramon. “Sebagai orang tua, pesan saya kepada Ramon agar supaya tetap rajin belajar dan mengutamakan sekolah. Disamping itu harus punya aktivitas dan kegiatan yang positif untuk mengembangkan diri agar supaya mempunyai skill di samping sekolah. Saya sebagai org tua hanya bisa mensuport aktivitasnya, yang penting positif dan bermanfaat dan semoga nantinya bisa di rasakan oleh masyarakat,” terangnya.(axm)

Bagaimana Pendapatmu?

Back to top button