JS Sarankan Royke Pelleng Belajar Lebih Banyak

RATAHAN–Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap (JS), secara tegas menanggapi pernyataan atau kritikan yang disampaikan legislator Partai Nasdem, Royke Pelleng, saat disela-sela Rapat Paripurna DPRD Mitra, yang dilaksanakan pada Jumat (4/8/2023) kemarin.
James Sumendap dalam video rilisnya yang viral di media sosial menyebut bahwa, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara tidak pernah membiarkan siapa pun melakukan pengrusakan hutan di Kebun Raya Megawati Soekarnoputri di Ratatotok.
“Anda tau? atau anda lupa! bahwa ada salah satu anggota dewan yang juga sekretaris dewan pengurus dari salah satu partai, dia karena melakukan pengrusakan di Kebun Raya Megawati Soekarnoputri masih menjalani hukuman tetap yang diputuskan pengadilan lewat dakwaan jaksa yang juga melalui proses penyidikan dan penyelidikan pihak kepolisian,” tegas Bupati dalam videonya, Sabtu (5/8/2023), sembari menyentil ketua umum Nasdem, Surya Paloh, yang mungkin tidak tahu ada anggota partainya yang sedang menjalani hukuman tetap.
Kemudian, terkait dengan penarikan guru dari sekolah swasta, tegas Sumendap, pihaknya sudah melakukan sesuai prosedur karena mengikuti surat edaran dari Kementerian Pendidikan. Dimana pemerintah daerah, termasuk Pemkab Mitra menarik guru ASN dari sekolah-sekolah swasta.
“Surat Kementerian Pendidikan memberikan instruksi semua sekolah swasta yang ada ASN ditarik. Karena itu pembebanan APBD dan juga pembebanan APBN. Dan sekolah swasta itu harus mandiri. Khususnya di GMIM saya sudah sampaikan kepada Sinode GMIM, buat sekolah unggulan, agar dikemudian hari kita bisa mempunyai kualitas dan kemampuan yang mumpuni,” sebut Sumendap sembari menyebutkan Pemkab Mitra berkomitmen dan terus membantu soal pendidikan.
Kemudian selanjutnya menyoal terkait bantuan Gereja, Sumendap pun membantah tudingan Royke Pelleng dan mengatakan dirinya sudah merealisasikan bantuan tersebut. Justru semua bantuan diputuskan dalam APBD yang sebut Sumendap diketahui oleh politisi Nasdem itu sendiri.
“Dimana saya tidak merealisasikan bantuan gereja?. Justru semua diputuskan dalam APBD termasuk diketahui Pelleng sendiri. Dan dia juga yang menyetujui APBD itu sendiri. Bisa aja proposal itu tidak masuk. Namun itu bukan kewenangan saya,” timpal Sumendap sambil menyentil Pelleng harus belajar lebih banyak lagi sehingga kedepannya tidak mengeluarkan pernyataan yang bodoh.
Diketahui, Royke Pelleng mempertanyakan tiga poin, yakni ekploitasi Kebun Raya Megawati di Ratatotok, penarikan tenaga guru ASN dari sekolah swasta serta pemberian bantuan di gereja. Hal itu ia sampaikan disela-sela Rapat Paripurna DPRD Mitra, pada Jumat (4/8/2023) kemarin. (skr)