Advertisement
Sulut

Pdt Arina: Harus Mengandalkan Tuhan, Gubernur Olly Minta Jaga Kerukunanan

MANADO-Gereja takkan punah selama-lamanya,  dibimbing tangan Tuhan, dibela kasihNya…, itulah bait kidung pujian rohani berjudul Batu Penjuru Ģ’Reja. Lagu di Kidung Jemaat nomor 252 : 4 itu dilantunkan bersama di ibadah Syukur HUT ke-77 Jemaat GMIM Eben Haezer Kombos sekaligus pentahbisan dan peresmian Gedung Gereja GMIM Eben Haezer Kombos, Wilayah Manado Wawonasa Kombos (Mawakom), Minggu (27/8). Pentahbisan dan peresmian Gedung Gereja GMIM Eben Haezer Kombos ditandai dengan penekanan tombol sirene sekaligus pembukaan selubung nama Gereja GMIM Eben Haezer Kombos oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE dan Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt Dr Hein Arina Th.D didampingi Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) GMIM Mawakom Pdt Julius Talumantak M.Th, dan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Jemaat GMIM Eben Haezer Kombos Pdt Cherlie J Pangau S.Th.  Laporan singkat pembangunan Gedung Gereja GMIM Eben Haezer Kombos sekaligus serah terima gedung Gereja oleh Wakil Ketua BPMJ GMIM Eben Haezer Kombos Pnt Josep Dalawa kepada Ketua BPMS GMIM Pdt Dr Hein Arina Th.D. Selanjutnya, penandatanganan prasasti, pengguntingan pita dan pembukaan pintu Gereja oleh  Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Ketua BPMS GMIM Pdt Dr Hein Arina Th.D. Lagu berjudul Salam Jumpa yang dilantunkan oleh grup Masamper Pria Kaum Bapa (PKB) GMIM Eben Haezer Kombos dengan Pangaha (pemimpin) James Mansoara mengiringi Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Ketua BPM Sinode GMIM Pdt Dr Hein Arina Th.D, tamu-undangan, dan jemaat saat menuju lantai 2 gedung Gereja. Pembacaan Alkitab dari Kitab Perjanjian Lama Yeremia 10:1-16 dengan judul bacaan Allah Yang Hidup dan Berhala-Berhala. Pdt Dr Hein Arina Th.D dalam khotbahnya mengatakan frekuensi beribadah volume beribadah hampir tiap hari kita beribadah.”Dalam satu hari di Tanah Minahasa ini ada ribuan kali beribadah. Hari ini saja kita ada 1063 jemaat, ada yang dua kali beribadah ada yang tiga kali beribadah, kalau diakumulasi paling kurang ada 3000 kali beribadah di Gereja, belum lagi disalinan belum lagi di kolom, kalau diakumulasi memang torang pe hidup ini dengan Tuhan terus, Amin. Bandingkan dengan orang Israel yang kita baca, mereka sudah lupa Tuhan meninggalkan Tuhan membuat dewa sendiri dari kayu dari emas dari perak, Bait Allah dibiarkan, pernah dibangun oleh Salomo 3000 tahun yang lalu dan disiapkan oleh Daud. Asesorisnya emas, perak dan seterusnya. Karena itu Raja Yosia raja yang takut akan Tuhan, raja yang baik di mata Tuhan mengadakan reformasi besar-besaran,” ujar Pdt Arina. Dikatakan Pdt Arina, Raja Yosia mengajak umat untuk beribadah di Bait Allah, untuk menyembah Yahweh yang menciptakan alam semesta, yang membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir, yang menuntun di padang gurun dan memberikan tanah yang penuh susu dan madu.”Diberikan hakim-hakim, diberikan raja-raja, diberikan imam-imam, diberikan nabi-nabi, semua diberikan. Bait Allah bagus sekali tapi ditinggalkan. Maka, Yosia sebagai Raja Yehuda mengadakan reformasi. Ini bukan cuma reformasi mental, ini reformasi spiritual dan berdampak pada reformasi mental. Harus mengandalkan Tuhan bukan dewa, bukan patung, bukan kayu, bukan emas tapi kepada Allah pencipta alam semesta. Dan Yosia merenovasi Gereja,” kata Pdt Arina. Dia mencontohkan, sejumlah Gereja di beberapa negara telah ditinggalkan dan menjadi kosong.”Ini (gedung Gereja, red) sudah bagus, torang pe tanggungjawab sekarang ialah apa, jaga kualitas pelayanan depe ritme. Jangan naik turun naik turun akhirnya kosong sama dengan Belanda, Italia, dan Polandia kosong Gereja,” sambungnya. Pdt Arina bersyukur di HUT ke-77, Jemaat GMIM Eben Haezer Kombos memiliki Gereja yang bagus.”Selamat teman-teman Pelsus semua, ingat baik-baik firman Tuhan, torang ini menyembah Yesus Kristus sebagai Yahweh sebagai Allah menjadi manusia, sebagai kepala Gereja. Dan torang menyembah Dia siang dan malam, dan torang bersyukur Tuhan menempatkan pemerintah di Sulawesi Utara dan di Kota Manado ini semuanya mengasihi Tuhan takut Tuhan, dan itu yang membuat kita hidup bahagia. Dan kebahagiaan ini akan diiringi oleh apa, perekonomian, kesehatan, dan saya minta stunting tolong ditangani baik-baik. Tuhan Yesus Memberkati, panitia pembangunan banyak selamat, panitia penyelenggaraan hari ulang tahun dan pentahbisan banyak selamat. Diaken penatua teman-temanku yang kekasih terima kasih banyak saudara-saudara telah memberi diri untuk pembangunan Gereja. Saya percaya, Tuhan Memberkati semua diaken penatua, pendeta, guru agama, dan semua warga Gereja Gereja Masehi Injili di Minahasa dari sekarang ini sampai selama-lamanya, amin,” kata Pdt Arina mengakhiri khotbahnya. Di ibadah tersebut paduan suara Gerejawi Gema Sangkakala membawakan tiga lagu berjudul Terpujilah Allah, Good News, dan Tuhan Yang Pegang. Dalam sambutannya Gubernur Sulut Olly Dondokambey atas nama pemerintah memberi apresiasi yang tinggi bagi jemaat yang ingin bersama-sama dengan pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana pelayanan bagi untuk semua.”Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena atas perkenan dan tuntunanNya, kita hari ini dipersatukan dalam ibadah syukur perayaan hari ulang tahun ke-77 sekaligus juga pentahbisan gedung Gereja. Tentunya ini bersyukur sekali lagi karena apa yang kita rencanakan, jemaat rencanakan dari tahun 2009 sampai hari ini baru bisa kita selesai dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk pentahbisan,” kata Gubernur Olly. Dia mengatakan di Sulut  masih ada stunting. Untuk itu, edukasi penting bagi keluarga-keluarga yang baru. “Nah, tugas Gereja juga itu penting karena kadang-kadang pemerintah juga lalai. Pemerintah dan Gereja saling mengisi agar supaya hal-hal ini tidak terjadi lagi karena anak-anak kita ini generasi penerus kita yang akan melayani kita ke depan, akan meneruskan pekerjaan-pekerjaan yang sudah kita lakukan. Kalau kita tidak jaga dengan baik tentunya generasi kita ke depan akan lebih mundur dari kita, padahal generasi sekarang sudah harus lebih baik dari generasi-generasi yang akan datang, ini tugas kita bersama,” ujarnya. Dikatakan orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai ini, HUT ke-77 menjadi momen sangat berbahagia bagi jemaat dalam rangka sukacita iman, pembangunan sudah selesai. Mantan wakil ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI itu mengimbau untuk menjaga kerukunan.”Kalau kerukunan masyarakat jaga, ekonomi bagus dan tentu bantuan pemerintah juga ke masyarakat bagus karena banyak investasi,” katanya.

Sebelum santap kasih bersama disampaikan ucapan terima kasih oleh Pdt Cherlie J Pangau S.Th dan doa makan dibawakan Pdt Julius Talumantak M.Th. Ikut hadir Asisten III Setdaprov Sulut Fransiskus Manumpil, Kepala Biro (Karo) Umum Rainier Dondokambey, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah

Clay J H Dondokambey S.STP, Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Manado Jeffry Worang SE, Anggota DPRD Manado Ronny J Makawata, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Singkil Oktavianus Barahama S.Sos, Eva Nelwan dari PBN Bank BNI Cabang Manado, Ketua Serikat Pekerja Bank BNI DPU Manado Midian Rori, Lurah Kombos Timur Rinto Sambuaga SH, Pnt Yarley Muskitta SH, Bendahara Jemaat GMIM Sion Winangun Dkn Kanoina Mantiri, mantan Wakil Ketua BPMJ GMIM Eben Haezer Kombos Pnt Matheos Motara, mantan Plt Ketua BPMJ GMIM Eben Haezer Kombos Pnt Zwengly Motara. Selain itu mantan Ketua BPMJ  GMIM Eben Haezer Kombos Pdt Kariane Wuntu-Kuhon S.Th bersama Pnt Wolter Wuntu, Pnt Hence Gedoan, Ny Ellen Matindas-Karundeng, Pdt Edger Runtulalo S.Th, Pdt Amelia Maringka S.Th, Guru Agama Welmin Londah-Rompah, Ketua PKB/Ketua Panitia Hari-Hari Raya Gerejawi (HRG) Jemaat GMIM Eben Haezer Kombos Pnt Jacob Umar, Komandan Panji Yosua PKB GMIM Eben Haezer Komnos Denny Hariawan, Ketua Tim Kerja Pembangunan Pastori 2 GMIM Eben Haezer Kombos Dkn Yudi Sahabati, Pnt Adri D Pertuack, Pnt Jeriston Jatahi, Dkn Stevi Wawanda, Anggota Tim Kerja Pembangunan Pastori 2 GMIM Eben Haezer Kombos Lily Wurangian, Pnt Monica Nggilu, Pnt Denis Darundas, Ketua Lingkungan 1 dan 2 Kombos Timur Reimon Rame dan Rut Steni Kuranta, mahasiswa PPL  Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) Jurusan Theologia Tirza Roti dan Natalia Seke, Anggota BPMJ GMIM Eben Haezer Kombos, Pelayan Khusus (Pelsus), dan para penerima tamu Amelda Matheos, Qiezha Masikome,Tissy Yanis dan Tasya Sahabati.(axm)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button