Advertisement
Sulut

Support Nyong-Noni 2023, Nyong Tonny Kenang STO

MANADO-Sejumlah penyandang gelar Nyong-Noni Sulut berhalangan hadir di Pemilihan Nyong-Noni Sulut (PNNS) 2023, Reuni 50  Tahun PNNS, dan Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Nyong-Noni Sulut (INNS). Berbagai halangan membuat sejumlah Nyong-Noni Sulut tidak hadir di ketiga acara tersebut. Meski begitu, Tonny Steve Nelwan tetap meluangkan waktunya untuk hadir di ketiga acara tersebut. Padahal, dalam kesehariannya Nyong Sulut 1979 itu melakoni setumpuk pekerjaan plus aktivitas lain. Nyong Tonny senang bisa pulang kampung sekaligus baku dapa (bertemu) dengan rekan-rekannya, Nyong-Noni Sulut di PNNS 2023, Reuni 50  Tahun PNNS, dan  Mubes INNS. “Tujuan utama saya hadir, untuk bisa memberikan suport kepada adik-adik Nyong-Noni 2023. Karena, mereka adalah masa depan Sulawesi Utara, dan supaya mereka lebih giat untuk bisa membangun Sulawesi Utara khususnya dalam bidang pariwisata. Terima kasih undangan menghadiri pemilihan Nyong-Noni Sulawesi Utara dan reuni pemilihan Nyong-Noni Sulawesi Utara yang ke-50, dan kemudian Mubes (Senin, red) hari ini,” kata Tonny saat diwawancarai radarmanadoonline.com, di sela-sela Mubes VIII di Aster Room, Hotel Sintesa Peninsula, Senin (18/10). Dia menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum INNS periode 2020-2023 dr Kartika Devi Kandouw-Tanos,MARS dan semua pengurus periode lalu.’Saya berterima kasih, kak Devi ya ibu Wagub juga sangat baik, dengan hasil kemarin sangat baik sekali. Dan mudah-mudahan kalau bisa nerusin deh lebih baik lagi. Kami pemenang-pemenang Nyong-Noni dari Jakarta tetap mendukung supaya Mubes berhasil dengan baik,” ujarnya. Nyong Sulut Favorit 1979 ini menilai, kepengurusan INNS selama ini sudah berjalan dengan baik. “Mereka (pengurus INNS, red) sudah melakukan yang terbaik, saya melihat beberapa tahun ini sudah terbaik melakukan untuk Sulawesi Utara khususnya di bidang ekonomi dan kebudayaan. Tapi, dengan kepengurusan yang baru itu akan lebih baik lagi, karena sekarang kan pemerintah memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda untuk menjadi lebih baik lagi ya dalam era milenial ini. Kita harus bersaing dengan sumber daya manusia kita yang ada sekarang, karena Nyong dan Noni kan sudah 50 tahun, dan ini adalah duta-duta yang baik. Mereka itu sudah menjadi wakil dari pemuda terbaik Sulawesi Utara, jadi mereka harus lebih maju lagi dan jangan kalah dengan daerah yang lain. Saya percaya mereka bisa, karena saya melihat dari pengalaman saya selama saya bekerja di Ketapang, Puji Tuhan saya bisa mengunjungi mungkin sekarang sudah lebih 80 negara,” tuturnya. Negara-negara  yang pernah dikunjungi alumnus Fakultas Teknik Unsrat yakni Irak, Libya, Yaman, Suriah, Amerika Serikat, Kanada, Namibia, Afrika Selatan, Mesir, Jerman, Rusia, Italia, dan Selandia Baru. Alumnus SMA Katolik Don Bosco Manado mengungkapkan, dia terpilih dan dinobatkan sebagai Nyong Sulut 1979 di grand final PNNS 1979 yang digelar di Gedung Selolah Tinggi Olahraga (STO) yang saat ini dikenal dengan Gedung KONI Sario.”Waktu itu ada sekitar 5000 orang yang hadir karena itu merupakan acara ulang tahun Provinsi Sulawesi Utara, sangat sukses sekali dan waktu itu saya mewakili Manado,” kenangnya. Disentil soal aktivitasnya, Tonny mengatakan saat ini dia bekerja di PT Gajah Tunggal Tbk yang memproduksi ban GT Radial sekaligus membantu pemerintah mempromosikan produk Indonesia di luar negeri.”Sekarang ke marketing dan seles perusahaan public company yang memproduksi export  produk Idonesia,”  katanya. Di perusahaan tersebut Tonny sebagai Senior Sales Manager Untuk Timur Tengah dan Afrika.”Sekarang tukang jual band. Saya mempromosikan produk Indonesia dibantu pemerintah dalam hal ini kalau misalnya daerah-daerah Afrika sama kedutaan negara bersangkutan banyak dibantu oleh pemerintah dari kementerian perdagangan untuk bisa menerobos masuk ke pangsa di Aftika, Timur Tengah dan negara-negara lainnya. Dan kesempatan lain saya juga bisa mewakili dari kantor untuk ikut misi dagang dari pemerintah, saya pernah beberapa kali ikut dengan pak menteri untuk South Africa, Nigeria, Tunisia, Algeria, Maroko, New Zealand sampai ke New York sama Washington. Waktu itu di New York dan Washington ikut sama  kementerian dan minta kuota produk Indonesia untuk di tambah,” sambungya singkat.(alex m)

Bagaimana Pendapatmu?

Back to top button