Advertisement
Sulut

Tampil di KGMB, Tri Nabila: Indahnya Toleransi Umat Beragama

MANADO-Kirab Gebyar Moderasi Beragama (KGMB) Sulawesi Utara (Sulut ) 2023 yang dimulai dari Taman Berkat dan berakhir di Kawasan Pohon Kasih, Mega Mas, Minggu (24/10), sukses digelar. Peserta dari sejumlah kabupaten/kota ikut memeriahkan KGMB Sulut 2023. Meski acara tersebut digelar skala Sulawesi Utara, namun duta daerah yang hadir di KGMB Sulut 2023 tersebut hanya penyandang gelar Nyong-Nona Manado 2023. Nyong gagah dan Nona vasung itu mengikuti rangkaian acara KGMB Sulut 2023 hingga selesai. Mereka tampil mengenakan kaos dan selempang penyandang gelar Nyong-Nona Manado 2023. Para duta Kota Tinutuan itu sesekali terlihat melakukan foto selfie dan foto bersama. Mereka juga ikut deklarasi Sulawesi Utara Merdeka Kerukunan yang  dipimpin Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulut Pdt Lucky Rumopa bersama para ketua FKUB kota/kabupaten se Sulut, tokoh agama, dan pemuda. Para penyandang gelar Nyong-Nona Manado 2023 ini didampingi Humas Ikatan Nyong-Nona Manado (INNM) Resa Sambuaga. Penyandang gelar Nyong-Nona Manado 2023 yang hadir di KGMB Sulut 2023 yaitu Wakil 2 Nyong Manado 2023 Sthevanus Moe, Harapan 3 Nona Manado 2023 Theresa Cein Maridjan, Nyong Manado 2023 Jonathan Longkutoy, Nona Manado 2023 Luisa Rawung, Intelegensia Nona 2023 Claudya Kawilarang, Persahabatan Nona Manado 2023 Tri Nabila Noviantoro, Harapan 1 Nyong Manado 2023 Anzari Hidayat Kuemba, Nyong Manado Favorit & Kreasi Batik Manado Terbaik 2023 Febion Polii, Nyong Manado Fotogenic 2023 Jeremia Sambenthiro, dan Harapan 3 Nyong Manado 2023 Maesa Walangare. Dimintai tanggapannya, Jonathan Longkutoy, Luisa Rawung, Anzari Hidayat Kuemba, dan Tri Nabila Noviantoro merespons positif pelaksanaan KGMB Sulut 2023. Jonathan Longkutoy mengungkapkan, sangat senang dihelatnya KGMB Sulut 2023.”Karena dari event (KGMB Sulut, red) kemarin bisa kita lihat betapa beragamnya agama yang ada di Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara, dan selalu hidup dalam kerukunan,” kata Jonathan. Senada dikatakan Luisa Rawung. Dia mengagumi kemeriahan KGMB Sulut 2023 yang digelar di momen HUT ke-59 Provinsi Sulut. “Kemarin sangat meriah, masyarakat berkumpul dengan latar belakang agama yang berbeda, namun tetap dalam kehamonisan,” ujar Luisa. Bagi Tri Nabila Noviantoro saat ini tidak ada lagi istilah kaum mayoritas dan minoritas. “Semua hidup rukun dan damai dalam kebersamaan meskipun dalam keberagaman. Indahnya toleransi antar umat beragama di Provinsi Sulawesi Utara membuat kita warganya jadi merasa aman dan nyaman,” kata Nabila. Tanggapan  lain juga disampaikan Anzari Hidayat Kuemba. Menurut Anzari, kerukunan antar umat bergama di Sulut patut dicontohi oleh daerah lain di Indonesia. “Event GMB kemarin adalah salah satu contoh kegiatan untuk mempererat solidaritas mayarakat,” kata Anzari.(alex m)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button