Proyek Fiktif Oknum Legislator Provinsi Coreng Nama Partai Penguasa di Sulut
MANADO – Di tengah upaya mendekatkan diri dengan konstituen menjelang Pemilu 2024 ada saja ulah oknum legislator provinsi Sulut yang justru mencoreng nama partai. Dia diduga melakukan penipuan lewat proyek fiktif sekolah dan rumah sakit untuk kawasan Minahasa Utara.
Oknum tersebut berinisial AK yang akrab dipanggil Stien. Korbannya, Kausar Wongkar, kini gerah karena tidak ada kejelasan soal uang yang dimintanya begitu proyek dianggapnya tidak benar.
” Saya tak peduli ibu bilang akan ada proyek tersebut tapi sudah bukan di Minut tapi di Minahasa. Yang saya tuntut uang saya harus kembali,” ketus Kausar, salah satu calon pengembang.
Kausar mengungkapkan dirinya terlanjur memberikan uang 1,5 miliar dan tanda terima kwitansi ada. ” Lihat foto-foto ini waktu pertemuan dan kwitansi tanda terima uang senilai 1,5 miliar,” kata dia sambil menunjukkan bukti dokumen foto dan kwitansi.
Dia mengakui sebenarnya sudah akan menggelindingkan kasus ke Pengadilan Negeri (PN) Minut. Namun dia masih memberi waktu sebab ada jaminan oknum legislator tersebut akan mengembalikan uangnya meski belum seluruhnya.
” Namun tidak jelas juntrungannya hingga kini,” kata dia.
AK sendiri ketika dikonfirmasi hanya menyebut bahwa tunggu saja karena masih diupayakan. ” Kalau sudah ada uangnya seberapapun saya pasti kembalikan,” kata AK membenarkan.
Menurut dia, lokasi terpaksa dialihkan karena Minut sudah ada rumah sakit baru RS Sentra Medika makanya ia mencari solusi lain.
Malah, dia dengan bangga menyebut bahwa akan ada bantuan dari salah satu perbankan luar negeri dari Swiss. Sebab, bukan hanya rumah sakit tapi juga sekolah unggulan.
” Mereka akan membantu kita, sekarang sedang tahap pematangan,” ungkapnya.
Namun pihak lain menyoroti sepak terjang AK. ” Wah oknum itu setahu saya sudah banyak catatannya. Ini sangat ironis sebab caranya itu justru mencoreng nama partai,” kata pengamat pemerhati sosial kemasyarakatan, Terry Umboh.
Otomatis kata dia, AK telah melakukan wanprestasi yang merugikan partainya disaat lagi getol-getolnya menarik simpati masyarakat demi kepentingan 2024, seperti Pilkada, Pileg apalagi Pilpres.
” Pimpinan harus bersikap soal AK sesegera mungkin,” kata dia. (ram)