Jemaat Diminta Bijaksana dan Dewasa Menyikapi Pilihan Politik, Pdt Cherlie: Kita Harus Saling Mengasihi

MANADO-Umat Kristiani di seluruh dunia, Senin (25/12/2023), memperingati sekaligus merayakan Natal Yesus Kristus. Hari Kelahiran Sang Juru Selamat Manusia ini diperingati dan dirayakan dengan menggelar ibadah di Gereja-Gereja. Di Jemaat GMIM Eben Haezer Kombos, Wilayah Manado Wawonasa Kombos (Mawakom), Ibadah Natal Yesus Kristus berlangsung di Gereja GMIM Eben Haezer Kombos. Ibadah yang berlangsung khidmat serta penuh dengan nuansa keimanan ini dipimpin Ketua BPMJ GMIM Eben Haezer Kombos Pdt Ny Cherlie J Muskitta-Pangau S.Th. Pembacaan Alkitab dari Kitab Perjanjian Baru, Lukas 2 : 1-7 dengan judul Kelahiran Yesus. Pantauan Media ini gedung Gereja dipenuhi jemaat yang mengikuti ibadah. Bahkan, puluhan jemaat harus mengambil tempat di depan dan samping Gereja karena di bagian dalam gedung Gereja sudah penuh. Di jalan Arie Lasut tepatnya di depan Gereja GMIM Eben Haezer Kombos, sejumlah anggota Panji Yosua tampak mengatur arus kendaraan dan membantu para jemaat yang akan menyeberang jalan. Pdt Ny Cherlie J Muskitta-Pangau S.Th, dalam khotbahnya mengatakan, Yesus datang dalam kehinaan, tapi Dia adalah Raja di atas segala raja dan menebus dosa manusia. Yusuf dan Maria, kata Pdt Ny Cherlie, mengikuti anjuran pemerintah saat itu dengan mengikuti sensus. “Dia tidak menginginkan kita binasa, tapi Dia menyelamatkan kita. Dia memiliki kasih yang luar biasa, Dia sangat mengasihi manusia dan dunia. Demikian juga dengan kita harus saling mengasihi. Selamat merayakan Natal Yesus Kristus 25 Desember 2023, Tuhan Yesus Kristus Memberkati kita semua, amin,” kata Pdt Ny Cherlie. Pujian-pujian rohani di ibadah tersebut dibawakan oleh remaja dan pemuda berjudul Hai Dunia Gembiralah, Orkes Kolom 12, vokal grup Kolom 18, dan dari keluarga Meluwu-Soldado. Pesan Natal tertulis dari wali kota Manado dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Pesan Natal PGI tertulis yang dibacakan Pnt Yudi Sahabati mengatakan, tema Natal Yesus Kristus 2023 adalah “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” (Bdk. Lukas 2:14). Natal merupakan perayaan sukacita karena Allah berkenan menjumpai seluruh ciptaan-Nya dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Sukacita itu terungkap antara lain dalam nyanyian para malaikat dan bala tentara surga: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2:14). Warta suka cita tentang kelahiran Yesus di kota Betlehem menggembirakan hati para gembala. “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud” (Lukas 2:10-11). Para gembala adalah pribadi-pribadi sederhana yang memiliki harapan besar kepada Sang Mesias sebagai pembawa damai sejahtera. Natal mengajak umat beriman untuk masuk dalam karya penyelamatan Allah dan bertemu dengan Sang Juru Selamat agar mengalami damai sejahtera. “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu di panggil menjadi satu tubuh dan bersyukurlah” (Kolose 3:15). Damai sejahtera (shalom) sebagai suasana hidup yang damai, rukun, dan tentram, tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan antarsesama umat manusia dan antara manusia dengan alam semesta. Saudara-saudari terkasih, Kelahiran Yesus yang menjadi wujud karya penebusan Allah telah membawa sukacita bagi umat beriman. Kehadiran-Nya telah membarui hidup dan mendorong kita untuk terus berjalan bersama menegakkan Kerajaan Kasih di tengah berbagai perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, dan golongan. Bersamaan dengan Perayaan Natal ini, kita memasuki masa persiapan Pemilu 2024. Kita sebagai warga bangsa akan memilih para pemimpin dan wakil rakyat. Perhelatan politik itu disamping membawa kegembiraan juga tidak jarang menyisakan dampak negatif seperti konflik dan perpecahan yang berkepanjangan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dan dewasa dalam menyikapi pilihan politik yang berbeda-beda serta waspada terhadap penyebaran benih-benih kebencian yang dilakukan hanya untuk meraih kemenangan. Dengan berpegang pada prinsip bahwa Allah harus dimuliakan, maka politik identitas dan politik uang bukan pilihan perjuangan politik umat Kristiani. Kita menolak politik kekuasaan yang menghalalkan segala cara termasuk mengorbankan rakyat dan merendahkan martabat luhur kehidupan. Semangat Natal menggerakkan umat Kristiani untuk terlibat secara aktif dalam menata kehidupan berbangsa yang lebih bermartabat demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu kita mendukung perjuangan politik yang mengutamakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Demikian pesan Natal Yesus Kristusn PGI yang dibacakan pada perayaan Natal Yesus Kristus 25 Desember 2023 di Gereja-Gereja. Hadir di badah tersebut Pdt Edger Runtulalo S.Th, Pdt Amelia Maringka S.Th, Ketua Lingkungan 2 Kombos Timur Ruth Steini Kuranta, Pnt Jeriston Jatahi, Pnt Yarley Muskitta, Pnt Adri Pertuack, BPMJ, dan para Pelsus kolom 1 sampai 19.(axm)



