Advertisement
Nasional

Prabowo-Gibran Tetap Teratas, Responden tak Mengubah Arah Dukungan Pasca Debat Ketiga Capres

JAKARTA-Jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan mayoritas responden tetap pada pendiriannya untuk memilih Calon Presiden (Capres) tertentu. Berdasarkan survei yang berlangsung Minggu (7/1/2024) itu, sebanyak 77,5 persen responden menyatakan tidak mengubah arah dukungannya setelah menyaksikan debat ketiga Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (6/1/2024) malam. “Nah mungkin jika kita lihat angkanya saja, itu terlihat tidak terlalu besar (pemilih yang berubah pikiran) sekitar 10 persen. Karena memang tiga per empat dari publik itu sudah bisa dibilang sudah cukup mapan pilihannya,” tulis Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip Media, Senin (8/1/2024). Sementara itu jumlah responden yang menyatakan mengubah pilihan politiknya sebesar 10 persen. Kemudian, sebanyak 12 persen responden menyatakan tidak tahu apakah bakal tetap pada pilihannya atau berubah haluan. Rangga mengungkapkan, responden yang bisa berubah pikiran setelah menonton debat memang terhitung kecil jika dipandang dalam konteks keseluruhan jumlah pemilih. Tapi, jika didasarkan pada hasil survei elektabilitas Capres-Calon Wakil Presiden (Cawapres) Litbang Kompas yang berlangsung November-Desember 2023, terdapat 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau undicided voters. “Ketika kita melihat dalam konteks tersebut, angka 10 persen ini menjadi signifikan nih. Kira-kira bagaimana debat-debat yang kemarin sudah dilaksankan dan nanti akan dilaksanakan itu bisa memiliki pengaruh di bilik suara nanti,” tutur dia. Adapun survei Litbang Kompas terkait performa capres dilakukan dengan mewawancarai 210 responden dari seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari responden panel Litbang Kompas. Responden dipilih secara proporsional sesuai jumlah penduduk di masing-masing provinsi. Menggunakan metode itu, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel secara sederhana. Terpisah, hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan elektabilitas Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka masih yang tertinggi di Pilpres 2024. Namun, IPO mendapati posisi Prabowo-Gibran itu semakin disusul paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan elektabilitas Prabowo dan Gibran mencapai 42,3 persen. Dedi menyebut capaian elektabilitas tertinggi itu dipengaruh meningkatnya elektabilitas Gibran Rakabuming Raka secara pribadi yang menyumbang 0,8 persen. Dedi merinci, dari capaian itu, hanya 22,3 persen yang mengaku sangat yakin terhadap Paslon nomor urut 2. Sementara yang mengaku yakin 54,8 persen, tidak yakin 15,2 persen, sangat tidak yakin 3,8 persen dan 3,9 persen mengaku tidak tahu. Dedi menyebut di posisi kedua ditempati Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.  Jarak elektabilitas AMIN dan Prabowo-Gibran terpaut 7,9 persen. “Capaian elektabilitas AMIN selisih 7,9 persen dari paslon 2 yakni 34,5 persen,” kata Dedi dalam pemaparannya, Rabu (10/1/2024). Sebanyak 34,2 persen responden di antaranya mengaku sangat yakin kepada AMIN, kemudian 47,3 persen mengaku yakin, 15 persen tidak yakin, 2,1 persen sangat tidak yakin dan 1,4 persen mengaku tidak tahu. “Kehadiran nama Cawapres turut mempengaruhi elektabilitas kandidat capres, Muhaimin Iskandar meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan sebanyak 2,4 persen,” ujarnya. Adapun pada posisi terakhir ditempati paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan perolehan 21,5 persen. Dedi menyebut posisi bontot ini dipengaruhi juga oleh elektabilitas Mahfud. “Mahfud MD justru sebaliknya, ia menurunkan elektabilitas Ganjar cukup tajam yakni sebesar 3,4 persen,” kata Dedi. Dari perolehan 21,5 persen itu, responden yang mengaku sangat yakin 26,1 persen. Kemudian 48,3 persen responden mengaku yakin, 16 persen tidak yakin, 3,5 persen sangat tidak yakin dan 5,8 persen mengaku tidak tahu. Survei IPO dilakukan sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Jumlah responden mencapai 1.200 orang dengan kriteria telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun. Metode survei menggunakan multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(cnc/kpc/axm)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button