Advertisement
Nasional

Prabowo-Gibran 58,84%, Survei LSI: 83,6% Responden Puas dengan Pemilu 2024

JAKARTA-Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis temuan terbaru terkait tingkat kepuasan terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasilnya, 83,6% merasa puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024. Target populasi survei ini adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode Random Digit Dialing (RDD), artinya teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.211 responden dipilih  melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. “Kita bandingkan jawaban terhadap pertanyaan ketika di exit poll dengan jawaban 5-10 hari setelah exit poll. Ketika exit poll, 94,5% pemilih menyatakan bahwa dia puas dengan penyelenggaraan Pemilu 14 Februari 2024 itu. Tetapi 5-10 kemudian kita tanyakan lagi pertanyaan yang sama, tingkat kepuasannya turun,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan di akun YouTube LSI, Minggu (25/2/2024). Djayadi mengatakan, di hari pemungutan suara tingkat kepuasan publik untuk penyelenggaraan pemilu berada di angka 94,5% tetapi menurun 5-10 hari setelahnya. Dia  menilai, hal ini lantaran perdebatan di publik hingga masalah Sirekap. “Menurut saya salah satu penjelasan kenapa tingkat kepuasan ini menurun adalah karena setelah Pemilu kan masyarakat terekspos ke berita-berita tentang penyelenggaraan Pemilu kan. Termasuk misalnya perdebatan soal masalah Sirekap, atau adanya Pemugutan Suara Ulang (PSU) karena berbagai alasan dan sebagainya,” ujar Djayadi. “Sehingga tingkat kepuasan terhadap penyelenggaraan Pemilu itu menurun dari 94,5% pada hari H, turun menjadi 83,6% setelah 5-10 hari pelaksanaan hati H itu,” sambungnya. Djayadi juga mengungkap penilaian jujur dan adil dalam Pemilu 2024. Dia  mengatakan dibandingkan dengan hari H, penilaian Jurdil (Jurdil) juga menurun hampir 20%. “Pada hari H Pemilu, ketika kita laksanakan exit poll 94,3% menyatakan Pemilu Jurdil. Tetapi sekarang tinggal 76,4%. Ini suatu yang mungkin perlu menjadi perhatian baik dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) penyelenggara Pemilu lainnya ataupun pemerintah bahwa ada penurunan penilaian positif masyarakat terhadap Pemilu dari hari ke hari,” imbuhnya. Sementara itu KPU terus memperbarui hasil hitung suara atau real count Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Berdasarkan data sementara pagi ini, Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul. Terpantau dari situs pemilu2024.kpu.go.id, Minggu (25/2/2024), data real count yang telah masuk hingga pukul 08.00 WIB berasal dari 630.424 TPS atau 76,58% dari total 823.236 TPS se-Indonesia. Sebagai informasi, real count yang ditampilkan di situs KPU bukan hasil resmi Pilpres 2024. Hasil resmi Pemilu 2024 akan ditetapkan KPU lewat proses rekapitulasi manual pada 15 hingga 20 Maret 2024. KPU menyatakan publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik. KPU juga menyebut penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil Pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hasil sementara real count Pilpres 2024 berdasarkan data 76,58% yang disusun sesuai nomor urut, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 29.554.372 (24,33%), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 71.466.676 (58,84%), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 20.442.743 (16,83%)(dtc/axm)

 

Bagaimana Pendapatmu?

Back to top button