Dialog Kebangsaan, FPDR, 234 SC Manado, Pemprov dan Forkopimda Serta Lima Universitas di Sulut Sepakat Perangi Korupsi
Penulis: Jufri Mantak
MANADO, Radarmanadoonline.com – Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (FPDR) Sulawesi Utara (Sulut) bersama 234 SC Manado dengan Pemerintah Provinsi Sulut serta Forkopimda Sulut, bahkan IAIN Manado, IAKN Manado, Unsrat, Unsrit, dan Universitas Della Salle sepakat memerangi korupsi sebagai wujud bela negara.
Demikian kesimpulan yang tersirat saat Dialog Kebangsaan bertemakan “Memerangi Korupsi Sebagai Wujud Bela Negara” yang diselenggarakan oleh FPDR Sulut bekerja sama dengan 234 SC Manado di Lion Hotel Manado, Jumat (8/11/2024).
Dialog yang dilaksanakan sebagai peringatan Hari Pahlawan ini dibuka langsung Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel.
Dilanjutkan dengan dialog yang menghadirkan narasumber dari Pemprov Sulut, serta pimpinan dari kelima universitas tersebut.
Steve Kepel mengatakan sebagaimana amanat yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu bahwa korupsi harus diperangi secara luas dan absolut.
Implementasinya adalah segala sesuatu dilaksanakan dengan hikmat dan bijaksana agar Sulut semakin hebat, lebih baik, dan berguna bagi warga negara.
“Sekali lagi kita dapat menjadi pahlawan-pahlawan masa kini dengan memerangi korupsi secara bersama,” tegas Kepel.
Ketua FPDR Sulut Risat Sanger sepakat dengan Kepel bahwa korupsi ini adalah musuh bersama.
“Dan wajib kita gaungkan sebagai wujud bela negara sebagaimana instruksi Bapak Presiden,” kata Risat.
Menurutnya FPDR Sulut tidak akan berhenti mengampanyekan perang terhadap korupsi. Pasalnya korupsi menjadi momok bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang maju.
“Kita harus betul-betul berkomitmen memberantas korupsi dari tanah air. Kalau bukan dari sekarang kapan lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, David Mengko Ketua Panitia Dialog selaku Anggota Humas 234 SC Manado menuturkan dialog ini juga bagian dari edukasi dan sebagai pengingat agar semua pihak sungguh-sungguh bela negara.
“Salah satunya dengan perang terhadap korupsi. Tidak korupsi sudah menjadi implementasi bela negara, dan dialog-dialog seperti ini akan berkesinambungan ke depannya guna pengingat kita semua bahwa korupsi harus dibasmi terus menerus,” tutup Mengko.