Adoh ! Dana TP Guru SMA/SMK di Sulut Belum Terbayar Sejak Juli 2024 ?

Ilustrasi
MANADO, radarmanadoonline.com- Guru-guru SMA/SMK se Sulut menjerit ! Pemicunya, dana Tunjangan Penghasilan (TP) senilai Rp 250 ribu per guru per bulan yang semestinya cair 30 Desember 2024 belum juga diterima.
Hal ini diungkapkan salah satu guru pada salah satu SMK di Manado.
“Dana tamsil (TP, red) kita itu kami terima dalam setahun 2 kali pencairan. Jadi dicairkan Juni namun yang kami terima tahun lalu baru 5 bulan yang 7 bulan belum,” kata guru yang meminta namanya di simpan.
Sesuai janji pihak Dikda Sulut, ungkap dia, yang sisa itu akan disalurkan akhir tahun lalu.
” Namun sudah sampai Februari 2025 belum ada tanda-tanda dan tentu ini sudah memasuki semester pertama tahun 2025 yang pencairannya tentu pertengahan,” kata guru tersebut.
Adapun mekanisme penyaluran Tamsil atau yang ngetrend dengan sebutan TP itu adalah satuan pendidikan (sekolah) mengajukan data guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang akan menerima TP ke dinas pendidikan.
Kemudian, dinas pendidikan melakukan verifikasi data guru PNSD yang akan menerima TP. Setelahnya, pemerintah daerah menetapkan SK guru PNSD penerima TP yang memenuhi persyaratan. Terakhir pemerintah daerah menyalurkan TP ke guru PNSD penerima per triwulan.
” Memang ini ranah Pemprov Sulut khususnya yang membidangi pendidikan menengah namun kalau melihat pencairan mesti triwulan namun jadi per enam bulan tentu menjadi tanda tanya,” kata Terry Umboh dan Decky Maskikit, dua pemerhati masalah sosial dan kemasyarakatan.
Namun itu bisa dimaklumi jika ada kebijakkan di Sulut untuk mekanisme pembayaran berapa berapa bulan. “Tapi harus dibayarkan kalau administrasi sudah tidak masalah. Kasihan para guru itu,” kata Terry dan dibenarkan Decky.
TP sendiri diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.
” Kami sebagai guru tentu membutuhkan
dana Tamsil atau TP tersebut. Kami juga berkeluarga. Itu mungkin kedengaran kecil untuk hitungan perbulan namun sangat berarti buat kami,” kata guru
tersebut menambahkan.
Disekolahnya, lanjut dia ada 10 guru yang belum menerima dana itu. ” Jadi bukan hanya saya, namun kami sepakat untuk menanyakan. Kami juga sudah mengecek ke teman guru lain di beberapa tempat di Sulut sama juga karena dibawah dinas pendidikan daerah Sulut,” beber
dia lagi. (ram)