Pasca Ricuh di Tambang Emas Ilegal Ratatotok Milik Ko Yuho, Warga Bakar Tenda, Motor Hingga Mobil
Penulis: Jufri Mantak
MITRA, Radarmanadoonline.com – Pasca ricuh yang terjadi di lokasi tambang emas ilegal milik ko Yuho di Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, warga mulai meluapkan amarahnya.
Puluhan warga yang berprofesi sebagai penambang kembali naik ke lokasi tambang ilegal yang menjadi TKP penembakan seorang warga Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Senin 10 Maret 2025.
Mereka membakar tenda, motor serta mobil yang ada di lokasi tambang emas ilegal tersebut.
“Yang naik ini adalah para teman-teman korban,” kata salah satu keluarga korban kepada wartawan.
Wargapun mempertanyakan kehadiran anggota Brimob Polda Sulut di lokasi pertambangan ilegal tersebut.
“Ini tambang ilegal, tapi dijaga oleh Brimob Polda Sulut,” ungkap sumber resmi media ini.
Diketahui, sempat terjadi baku tembak di lokasi pertambangan ilegal milik Ko Yuho antara anggota Brimob Polda Sulut dan warga.
Seorang pria bernama Fernando Tongkotow, salah satu warga Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, tewas terkena tembakan.
Belum tau pasti penyebab kericuhan tersebut, hingga saat ini Polisi belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab kericuhan itu terjadi.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Michael Thamsil kepada wartawan media ini mengatakan bahwa pihak Propam Polda Sulut telah menyelidiki informasi keterlibatan polisi pada kasus tersebut.
“Pak Kapolda sudah memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan penyelidikan dan upaya-upaya lainnya,” jelas Kabid Humas.
Thamsil memastikan jika benar ada keterlibatan polisi pada peristiwa ini, dipastikan akan diproses hukum.
“Jadi jika hasil penyelidikan ada keterlibatan personel Polri, akan ditindak sesuai ketentuan yang ada,” tegasnya.
