
Manado, radarmanadoonline.com – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Januari–Juni 2025 tercatat US$ 578,15 juta, meningkat 54,26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Data ini dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut melalui Berita Resmi Statistik No. 46/08/71/Th. XIX, 1 Agustus 2025.
Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) menjadi pendorong utama dengan nilai US$ 415,56 juta, naik 83,85 persen dibanding semester pertama 2024. Komoditas ini berkontribusi 71,88 persen terhadap total ekspor Sulut.
Dari sisi negara tujuan, Tiongkok menempati posisi teratas dengan nilai US$ 142,39 juta atau naik 67,16 persen. Filipina berada di posisi kedua sebesar US$ 106,63 juta, disusul Belanda dengan US$ 92,54 juta.
BPS Sulut juga mencatat surplus neraca perdagangan Sulut selama Januari–Juni 2025 sebesar US$ 502,46 juta, naik 84,73 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain minyak nabati, komoditas yang mencatat pertumbuhan signifikan meliputi buah-buahan (naik 172,37 persen menjadi US$ 22,63 juta) dan berbagai produk kimia (naik 74,12 persen menjadi US$ 17,48 juta).
Pelabuhan Bitung menjadi jalur utama pengiriman barang ekspor Sulut, dengan kontribusi lebih dari 50 persen nilai ekspor semester pertama 2025.
Laporan ini menjadi gambaran positif kinerja perdagangan luar negeri Sulut di tengah dinamika pasar global, meski BPS juga mencatat penurunan nilai impor sebesar 26,37 persen pada periode yang sama.
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Utara