Advertisement
BisnisekonomiTeknologi

Tren Teknologi Dunia 2025: AI Makin Cerdas, Cloud & Data Center Berlomba, hingga Perangkat Medis Pintar

Manado, Radarmanadoonline.com 9 Agustus 2025 – Perkembangan teknologi global di tahun 2025 berlangsung sangat cepat. Berbagai inovasi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), infrastruktur cloud, dan perangkat pintar di sektor kesehatan, menjadi sorotan utama. Gelombang perubahan ini memengaruhi hampir semua sektor, mulai dari bisnis, layanan publik, hingga gaya hidup masyarakat.

AI dan Persaingan Layanan Cloud

Kecerdasan buatan kini menjadi pusat perhatian di industri teknologi. OpenAI, perusahaan yang mengembangkan model populer GPT, bersiap merilis GPT-5. Versi terbaru ini diklaim mampu memecahkan masalah dengan lebih cepat dan menulis program komputer secara lebih akurat dibanding generasi sebelumnya.

Peluncuran GPT-5 terjadi di tengah persaingan sengit antar penyedia layanan cloud. Google Cloud dan Microsoft Azure mencatat pertumbuhan pendapatan signifikan, masing-masing sekitar 32% dan 26% pada kuartal terakhir. Sementara itu, Amazon Web Services (AWS), yang sebelumnya mendominasi pasar, mulai kehilangan sebagian pangsa karena kompetitor gencar menawarkan layanan cloud yang dioptimalkan untuk AI.

Bagi perusahaan, layanan cloud menjadi fondasi penting untuk menjalankan aplikasi AI. Infrastruktur ini memungkinkan pemrosesan data dalam jumlah besar secara cepat dan efisien.

Agentic AI: Asisten Pintar yang Bekerja Mandiri

Selain model AI yang semakin canggih, tren baru yang disebut Agentic AI mulai berkembang pesat. Tidak seperti AI biasa yang hanya merespons perintah, Agentic AI dapat merencanakan, mengambil keputusan, dan menyelesaikan pekerjaan tanpa harus diarahkan terus-menerus.

Dalam dunia kerja, teknologi ini berpotensi mengubah cara perusahaan mengelola proyek. Misalnya, sebuah tim pemasaran bisa memanfaatkan Agentic AI untuk merancang kampanye, mengatur jadwal publikasi, hingga menganalisis hasilnya secara otomatis.

Bagi masyarakat umum, kemampuan ini dapat hadir dalam bentuk asisten virtual rumah tangga yang mampu mengelola jadwal keluarga, memesan kebutuhan rumah, atau memberikan rekomendasi kesehatan secara proaktif.

Ledakan Pembangunan Data Center untuk AI

Kebutuhan akan AI yang semakin tinggi memicu lonjakan pembangunan data center di berbagai negara. Investor global menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun fasilitas yang dapat menangani beban pemrosesan AI skala besar.

McKinsey memperkirakan, total investasi infrastruktur data center khusus AI bisa mencapai US$6,7 triliun pada tahun 2030. Lonjakan ini dipicu oleh kebutuhan perusahaan untuk menyimpan dan memproses data dalam jumlah masif, baik untuk riset, layanan pelanggan, maupun analitik bisnis.

Bagi negara berkembang, tren ini menjadi peluang untuk menarik investasi asing dan mempercepat transformasi digital, termasuk di wilayah seperti Sulawesi Utara jika infrastruktur telekomunikasinya diperkuat.

Strategi AI Membawa Keunggulan Kompetitif

Tidak semua perusahaan meraih manfaat maksimal dari AI. Menurut survei Thomson Reuters, hanya 22% organisasi yang memiliki strategi AI yang terencana dengan baik. Namun, perusahaan yang sudah mengimplementasikan strategi tersebut memiliki peluang dua kali lipat untuk mengalami kenaikan pendapatan, serta 3,5 kali lebih mungkin merasakan dampak positif yang signifikan dibanding pesaingnya.

Hal ini menunjukkan bahwa teknologi canggih saja tidak cukup. Dibutuhkan perencanaan matang, pelatihan sumber daya manusia, dan integrasi teknologi ke proses bisnis agar investasi AI memberikan hasil yang nyata.

Perangkat Medis Pintar dan Tantangan Keamanan Data

Di sektor kesehatan, teknologi AI dan IoT melahirkan inovasi Medical Internet of Things (MIoT). Perangkat medis seperti alat USG, ventilator, hingga implan sendi kini bisa terhubung ke internet untuk memantau kondisi pasien secara real time.

Nilai pasar perangkat MIoT diperkirakan tumbuh dari US$93 miliar pada 2025 menjadi US$134 miliar pada 2029. Teknologi ini memungkinkan dokter memantau pasien dari jarak jauh, mempercepat diagnosis, dan mengoptimalkan perawatan.

Namun, perkembangan ini juga membawa tantangan besar: keamanan data pasien. Jika tidak dijaga dengan baik, informasi kesehatan yang sensitif bisa menjadi sasaran peretasan. Oleh karena itu, produsen perangkat dan rumah sakit perlu menerapkan standar keamanan siber yang ketat.

Peluang dan Tantangan untuk Indonesia

Bagi Indonesia, khususnya Sulawesi Utara, tren global ini bisa menjadi peluang untuk mempercepat adopsi teknologi. Peningkatan infrastruktur internet, literasi digital, dan pelatihan tenaga kerja di bidang AI dan keamanan siber menjadi kunci agar masyarakat dan pelaku usaha lokal dapat bersaing.

Pemerintah daerah dan perguruan tinggi di Sulut bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi untuk menghadirkan pelatihan dan proyek percontohan. Dengan demikian, manfaat teknologi global bisa langsung dirasakan di tingkat lokal, baik dalam peningkatan layanan publik, pengelolaan bisnis, maupun kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button