
MANADO, Radarmanadoonline.com – Berkarir di liar negeri zaman sekarang tak lagi seribet dahulu. Gaji fantastis, layanan kesehatan terjamin, saving pendapatan terlindungi. Negara tetap memantau keberadaan PMI.
Semua bentuk jaminan perlindungan Negara ini diungkapkan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) RI Benny Rhamdani SIP di Hotel Swisbel Manado, Sabtu (6/5/2023). BP2MI menggelar Sosialisasi dan Halal Bihalal bersama Majelis Taklim Annisa Nurul Jannah.
“Kerja di luar negeri sekarang enak. Semua diurus Negara. Gaji besar. Bayangkan, gaji saya sebagai Kepala BP2MI kalah sama gaji PMI di luar negeri. Gaji PMI sekarang Rp28 juta hingga Rp30 juta. Bahkan lebih,” tutur Benny.
Ia mengatakan, jumlah PMI menurut data World Bank saat ini 9 juta orang. Dari jumlah itu, terdapat 4,6 juta orang yang tercatat sebagai PMI resmi. Sisa 4,4 juta belum terdata sebagai PMI karena memilih bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal. Semua PMI saat ini menyebar di 150 negara. Karena itu, PMI menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Negara.
“Jangan pernah menyepelehkan para pekerja migran karena mereka adalah pemberi devisa negara ke-2 terbesar setelah sektor migas,” ungkap Benny.
Lanjut, ia menerangkan, PMI saat ini diberi fasilitas yang lengkap. Sudah ada 8 bandara tersedia ruangan lounge khusus para pekerja migran.
“Pekerja migran adalah orang-orang yang sangat penting, VVIP (Very-very important person) dan adalah profesi yang sangat membanggakan. Bayaran gaji mereka sangat tinggi di luar negeri. Seperti pekerja rumah tangga gajinya Rp10 juta tiap bulan dan itu di luar bonus. Sebelum diberangkatkan, mereka mengikuti pelatihan dan pendidikan dan itu resmi,” tutur Benny.
Ia mengingatkan, apabila menjadi pekerja migran tidak resmi akan menanggung banyak resiko.
“Seperti majikan memberi gaji yang rendah, mendapat tindakan kekerasan dari majikan, jam kerja lebih dari 8 jam sehari dan masih banyak lagi resiko yang dialami apabilah menjadi pekerja migran secara tidak resmi,” singgung Benny.
Khusus di Sulawesi Utara, BP2MI sudah MoU dengan 15 Kabupaten/Kota. Kata Benny, seharusnya sudah ditindaklanjuti oleh Pemda dengan mempersiapkan SDM. Negara sudah mempersiapkan kredit usaha rakyat Rp100 juta untuk setiap orang bekerja di luar negeri, dicicil selama bekerja 3, 4 atau 5 tahun dengan bunga yang sangat rendah 6 persen,” jelas Benny.
Untuk menjadi PMI, umumnya dipersiakan melalui pelatihan dan pendidikan lewat balai latihan kerja yang disediakan oleh negara.
Dalam Sosialisasi dan Halal Bihalal tersebut hadir pula Senator Djafar Alkatiri yang didaulat sebagai penceramah dan Ayub Ali Albugis Anggota DPRD Sulut. (Via)