Pasca Penembakan Warga Mitra di Lokasi Tambang Ilegal Milik WNA, Asta Cita Presiden Prabowo Dinilai Tidak Berlaku di Tangan Irjen Pol Roycke Langie
Penulis: Jufri Mantak

MANADO, Radarmanadoonline.com – Pemberantasan tambang ilegal menjadi salah satu prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini tak hanya tercantum dalam Asta Cita Presiden sebagai upaya menutup kebocoran sumber daya alam (SDA), tetapi juga menjadi sorotan utama Komisi III DPR RI yang terus mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas.
Namun, komitmen tersebut tampaknya tidak berlaku di tangan Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Roycke Langie.
Pasalnya, Senin (10/3/2025), telah terjadi kericuhan baku tembak antara warga dan anak buah Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Langie dari satuan Brimob yang menjaga lokasi Tambang Ilegal milik WNA Ko Yuho yang terletak di lokasi Alason, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Mitra, Sulawesi Utara.
Seorang warga Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Mitra, Sulawesi Utara bernama Fernando Tongkotow meninggal dunia setelah ditembak oknum anggota satuan Brimob Polda Sulut yang menjaga tambang ilegal tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Pembina Garda Tipikor Indonesia (GTI) di Sulawesi Utara, Risat Sanger, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segerah evaluasi kinerja Kapolda Sulawesi Utara.
“Gawat ini, Kapolri harus evaluasi kinerja Kapolda Sulut terhadap pengawasan WNA di Sulut. Apalagi sudah ada aktivitas tambang Ilegal,” kata Sanger kepada wartawan Radarmanadoonline.com, Selasa (11/3/2025) siang.
Lanjutnya, sudah jelas bahwa asta cita Presiden Prabowo Subianto salah satunya adalah memberantas tambang ilegal.
“Jangan sampai setelah adanya peristiwa ini, Kapolda Sulut baru sadar kalau di Sulawesi Utara ada tambang ilegal,” ujar Sanger.
Dia juga mengatakan, selain di Mitra, masih ada juga tambang-tambang ilegal di Sulawesi Utara yang berjalan mulus dengan menggunakan alat-alat berat.
“Ada juga di Boltim, kemarin sempat di Police Line, namun sekarang informasinya sudah berjalan lancar. Selain itu, di Bolsel, Bolmong dan Sangihe juga ramai dibicarakan. Bahkan, sempat ada pemberitaan bahwa ada yang bawa nama kerabat Kapolda Sulut membuka tambang ilegal di Sangihe. Kapolda Sulut tolong jangan ‘tutup mata’,” pesan Sanger.